Hari ini saya dikejutkan dengan kabar
duka yg datang dari teman saya,dia mengabarkan bahwa anak rekan kerja di
perusahan tempat kami bekerja ada yang meninggal dunia,penyebabnya adalah STEP.
Karena penasaran dan untuk pecegahan di kemudian hari maka saya mencari
informasi apa itu Step dan cara pertolongan pertama anak yang menglami gejala
step. Berikut informasi yang saya dapat dari berbagai sumber tentang apa itu
Step dan penangananya jika anak mengalami hal itu.
Step adalah istilah umum pada masyarakat yang
arti sebenarnya adalah kejang, kejang yang dimaksud dalam hal ini umumnya
adalah kejang demam yaitu suatu reaksi kejang yang terjadi pada anak-anak yang
disebabkan oleh suhu tubuh yang sangat tinggi. Reaksi ini bisa menyebabkan gangguan
neurologis sehingga secara tiba-tiba selama beberapa waktu, otak berhenti
berfungsi sehingga menyebabkan semua bagian otot tubuh mengalami gerakan yang
tidak disadari. Beberapa anak yang sering terkena step juga mungkin
mengalami kejang demam namun bukan epilepsi. Step bisa terjadi pada bayi hingga
anak-anak, namun biasanya ketika anak lewat dari umur lima tahun maka step
tidak akan terjadi. Orang tua pasti akan panik dan tidak tahu apa yang harus
dilakukan ketika anak step.
Berikut ini adalah panduan tentang
pertolongan pertama pada anak step agar tidak terjadi kesalahan.
1.
Bersikap tenang
Ketenangan saat membantu atau menolong
anak yang terkena step memang sangat diperlukan. Banyak orang tua yang sangat
panik sehingga justru tidak bisa menolong anak yang step. Anda harus mencoba
untuk tenang agar bisa membantu anak dengan tepat. Periode step biasanya
bertahan selama beberapa waktu sehingga selama step tersebut tindakan yang
tepat memang sangat diperlukan untuk mengurangi resiko kecelakaan dan
komplikasi saat anak terkena step.
2.
Pindahkan anak atau
tidak?
Step pada anak bisa terjadi kapan saja
ketika mereka terkena demam yang sangat tinggi. Kondisi ini akan terjadi secara
tiba-tiba sehingga Anda bisa mempertimbangkan apakah harus memindahkan anak
atau tidak. Jika anak step di posisi yang aman maka Anda tidak perlu
memindahkan. Namun jika anak terkena step di posisi yang berbahaya maka Anda
harus memindahkan ke posisi yang aman. Pastikan anak tidak berdekatan dengan
perabot yang keras, benda yang mudah pecah dan semua benda yang berbahaya untuk
anak.
3.
Lihat jam anak mulai
step
Periode step terkadang sangat singkat
namun juga bisa sedikit lebih lama. Ketika step terjadi sangat singkat maka itu
berarti step ringan yang sangat normal untuk anak ketika demam. Namun ketika
step sudah bertahan selama beberapa saat Anda harus mencoba bersiap untuk ke
rumah sakit. Step bisa menyebabkan semua fungsi syaraf dari otak ke semua
bagian tubuh berhenti secara mendadak. Ketika step berlangsung lama makan itu
sangat berbahaya untuk anak. Manfaat lain untuk melihat waktu step adalah untuk
membantu analisa dokter atau perawat yang akan mengevaluasi kesehatan anak
Anda.
4.
Membantu anak untuk
tetap berbaring
Kemudian Anda juga harus mencoba untuk
membuat anak tetap berbaring sehingga tubuh mereka bisa lebih santai. Anda
tidak boleh memaksa anak untuk menempatkan posisi tubuh sesuai keinginan Anda.
Namun Anda harus mencoba untuk membuat anak aman di posisi yang tidak
berbahaya. Selain itu jangan menekan tubuh anak karena itu bisa berbahaya untuk
anak sendiri. Jika step berada di kondisi yang ramai maka bawa anak ke tempat
yang lebih santai dan sepi.
5.
Pindahkan semua benda
berbahaya di sekitar anak
Langkah selanjutnya adalah memindahkan
semua benda berbahaya di sekitar anak. Pastikan area yang akan digunakan untuk
anak memang sangat aman dan datar. Langkah ini sangat penting namun juga sering
diremehkan oleh orang tua. Ketika anak terkena step maka kondisi tubuh mereka
akan sulit untuk dikendalikan sehingga tubuh mereka bisa terkena bahaya. Jadi
langkah ini sama sekali tidak boleh ditinggalkan oleh semua orang tua.
6.
Berikan bantalan di
sekitar kepala anak
Kemudian cobalah untuk meletakkan bantal
atau handuk yang lembut dibawah kepala anak. Ini sangat penting untuk
melindungi kepala anak agar tidak terkena benda keras yang bisa berbahaya untuk
anak. Terlebih jika anak kemungkinan bisa jatuh maka sebaiknya anak diletakkan
di tempat yang datar lalu posisikan kepala anak berada di bantal.
Jangan meletakkan apapun dibawah mulut
Banyak orang tua yang selalu meletakkan
atau memasukkan sendok atau benda keras lainnya ke dalam mulut anak ketika anak
terkena step. Tujuan orang tua biasanya untuk mencegah lidah atau bagian mulut
lain anak terluka akibat gigitan gigi yang sangat kuat. Namun Anda sebaiknya
tidak menggunakan cara ini. Ketika Anda meletakkan benda keras didalam mulut
anak maka anak bisa terluka. Beberapa anak kemungkinan bisa mengalami masalah
gigi, jadi pastikan Anda bersikap tenang dan tidak melakukan hal ini.
8.
Temani anak setelah
sadar
Kemudian setelah step pada anak mulai
berkurang dan kesadaran anak mulai pulih maka jangan meninggalkan anak.
Sebaiknya Anda tetap menemani anak sehingga anak juga merasa lebih tenang.
Beberapa anak yang terkena step biasanya akan menangis atau diam saja. Anda
bisa mencoba untuk menggendong anak ke tempat yang nyaman seperti tempat tidur.
Kemudian berbicara dengan anak dengan tenang atau peluk anak agar mereka tidak
takut.
9.
Periksa kondisi anak
Setelah anak sadar maka Anda juga harus
segera memeriksa kondisi anak. Pastikan semua bagian tubuh anak tidak terluka ,
tidak ada kulit yang lecet, tidak ada tanda biru pada wajah dan tubuh anak
serta nafas anak kembali stabil. Anda bisa memeriksa tubuh anak sambil menemani
anak dan perhatikan semua gejala yang aneh. Jika ada beberapa gejala yang
membuat tubuh anak terluka maka segera hubungi dokter terdekat.
10.
Lihat kembali waktu
setelah anak step
Kemudian sama seperti ketika anak baru
mulai step maka Anda harus melihat berapa lama serangan step tersebut. Lalu
perhatikan jarak waktu ketika anak mulai tenang dan bisa tidur dengan baik.
Perhatikan jika ada beberapa gejala step berulang yang bisa berbahaya untuk
anak. Pastikan Anda mengamati semua gejala yang mungkin bisa terjadi pada anak.
11.
Menemani anak sampai
anak membaik
Meskipun anak sudah berhenti step maka
Anda tidak bisa meninggalkannya. Anda bisa mencoba untuk terus menemani anak
dan membuat anak merasa lebih tenang. Cara ini juga sangat baik untuk membantu
anak agar lebih tenang dan tidak khawatir. Anda juga bisa menemani anak tidur
dan mengamati semua gejala kemungkinan step berulang pada anak.
12.
Periksa saluran
pernafasan anak dan suhu tubuh anak.
Kemudian Anda juga harus mencoba untuk
memeriksa saluran pernafasan anak. Pastikan anak memiliki saluran pernafasan
yang bersih. Pastikan tidak ada makanan yang tersumbat pada sistem pernafasan
atas. Lakukan dengan lembut sehingga anak merasa sangat tenang dan tidak
khawatir. Selain itu perhatikan suhu tubuh anak karena biasanya step dipicu
oleh demam tinggi.
13.
Jangan memberi makanan
dan minuman
Setelah anak sembuh atau sadar dari step
maka jangan memberikan makanan atau minuman apapun pada anak. Termasuk untuk
semua jenis obat yang melewati saluran pernafasan. Makanan yang diberikan pada
anak yang baru kejang bisa menyebabkan kondisi yang berbahaya terutama
kemungkinan adanya step berulang pada anak.
14.
Berikan obat demam
dari rektal
Jika anak masih demam dan Anda akan memberi
obat penurun panas maka pastikan Anda memilih jenis obat yang khusus diberikan
melalui rektal. Beberapa jenis obat ini termasuk seperti paracetamol dan
tylenol. Dapatkan obat hanya dengan resep dokter dan pastikan Anda melakukan
prosedur seperti yang disarankan dalam kemasan atau petunjuk dokter.
15.
Pergi ke dokter
Jika Anda menemukan berbagai gejala yang
tidak wajar setelah anak pulih dari step maka Anda harus segera pergi ke
dokter. Beberapa gejala ini termasuk seperti demam yang terus naik, anak tidak
mau minum atau makan, beberapa bagian tubuh anak terluka dan juga kesadaran
anak menurun. Dokter akan memeriksa anak dan melakukan evaluasi terkait dengan
penyebab step anak dan kemungkinan serangan berulang.
Hal yang harus diamati ketika anak step
Ketika anak terkena step maka Anda bisa
melakukan pertolongan pertama pada anak step secara berurutan. Namun ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan saat anak terkena step sebagai penilaian
untuk orang tua. Berikut ini beberapa hal yang harus Anda amati saat anak
terkena step.
1.
Kekuatan getaran anak ketika terkena
step, bagaimana gerakan tangan anak apakah melengkung atau mengepal.
2.
Amati tanda pada tubuh anak seperti
demam tinggi, tidak demam, demam tapi tidak terlalu tinggi, muncul bercak merah
pada kulit anak dan tubuh anak mengeluarkan keringat.
3.
Apakah mata anak menyipit, menutup atau
justru membalik sehingga mata anak hanya akan terlihat berwarna putih saja.
4.
Apakah wajah anak membengkak, anak
seperti menahan nafas, nafas anak tidak teratur, bagian leher terlihat lebih
besar dan ada air liur yang keluar dari tubuh anak. Apakah anak mengalami muntah
termasuk mengeluarkan makanan, cairan lambung, cairan dan juga obat yang baru
saja diminum.
5.
Apakah anak kehilangan kontrol kandung
kemih dan usus sehingga kemungkinan anak kencing dan buang air besar diluar
kesadaran.
6.
Apakah anak sebenarnya masih sedikit
sadar atau memang kehilangan kesadaran sepenuhnya.
Pertolongan pertama pada anak step
memang harus dilakukan dengan tenang untuk membantu anak agar tidak terluka.
Perhatikan semua tanda-tanda yang normal dan tidak normal sehingga Anda bisa
mengamati apakah step anak tergolong ringan atau sangat berat. Semoga bermanfaat.